Friday, August 4, 2017

Menjadi Penggiat Budaya (2)

Assalamualaikuman Warahmatullahi Wabarokatuh, Salam Sejahtera untuk kita semua, Salam budaya!

Pada postingan kali ini, kembali saya akan membahas mengenai perjalanan menjadi penggiat budaya yang akan ditempatkan di Kabuten Kutai kartanegara, kabupaten yang bersejarah karena di kabupaten ini pernah berdiri 2 kerajaan yang menjadi tonggak sejarah bangsa Indonesia karena salah satu kerajaannya sudah berdiri pada abad ke IV Masehi jauh sebelum Indonesia merdeka.





Pada postingan lalu sudah di bahas mengenai pengumuman penerimaan penggiat budaya oleh Ditjen Kebudayaan dan proses pendaftaran serta seleksi adiministrasinya, di pengumuman awal pengumuman seleksi administrasi akan diumumkan pada hari senin tanggal 24 April 2017, setelah berdebar-debar menunggu dan melihatnya di website kebudayaan.kemdikbud.go.id ternyata pengumuman ditunda. Banyaknya peserta yang ingin mengikuti program ini yang mengakibatkan ditundanya pengumuman tersebut, sehingga panitia membutuhkan lebih banyak waktu untuk menyeleksi para peserta yang sangat banyak tersebut.


Pengumuman seleksi administrasi akhirnya diumumkan pada tanggal 25 April 2017, alhamdulillah ternyata salah satu nama peserta yang dinyatakan lulus ada nama saya termasuk, peserta yang lulus sendiri akan mendapatkan email yang berisi  nomor peserta dan password yang akan digunakan untuk mengikuti tahapan selanjutnya yaitu tes online penggiat budaya.

Menurut informasi, ada sekitar 10 ribu orang yang mendaftar untuk mengikuti program penggiat budaya ini, sangat banyak sekali. Ada 2 kemungkinan mengapa program ini banyak sekali peminatnya, yang pertama banyak orang yang tertarik dengan kebudayaan, dan yang kedua banyak orang yang mencari pekerjaan karena pada saat itu tidak mempunyai pekerjaan tetap. Kemungkinan yang kedua memang realita yang terjadi sekarang, banyaknya sarjana yang tidak mempunyai pekerjaan dan masih kebingungan untuk bagaimana melanjutkan hidup, sah-sah saja memang, tetapi alangkah baiknya dua alasan dari kemungkinan itu dipadukan sehingga tujuan para pembuat program ini dapat tercapai dan budaya di Indonesia bisa memajukan dan memberi manfaat bagi Indonesia.

Hanya 966 orang yang lulus seleksi administrasi ini, jadi hanya 10% dari total peserta yang mendaftar. Kebanyakan peserta yang gugur tidak memenuhi syarat umur yang ditentukan yaitu 25 tahun, banyak pendaftar yang masih berumur dibawah 25 tahun ikut mendaftar sehingga gugur di seleksi administrasi ini. Banyak juga yang salah mengunggah file transkrip nilai mereka, karena yang diminta adalah bolak-balik , tetapi kebanyakan peserta yang gugur hanya mengunggah satu bagian saja yaitu hanya bagian belakang.

Provinsi Kaltim menyumbangkan 22 orang yang lolos tahap administrasi ini, asal kabupatennya juga tersebar , tetapi sebagian besar memang didominasi oleh pelamar asal samarinda, saya sendiri juga berasal dari samarinda. Akses informasi yang mudah dan cepat sehingga banyak pelamar dari Samarinda. Kuota provinsi kaltim sendiri hanya 10 orang, jadi dari 22 orang ini akan kembali bersaing untuk mendapatkan posisi sebagai penggiat budaya Ditjen Kebudayaan.
Tanggal 26 April 2017 , seluruh peserta yang lolos seleksi administrasi  mendapatkan email yang telah dijanjikan, email tersebut merupakan akses untuk mengikuti tahap selanjutnya yaitu tes online penggiat budaya.

Sekian dulu cerita dari saya, akan saya lanjutkan dipostingan berikutnya,

Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh, Salam Budaya!


No comments:

Post a Comment

Pesona Tari Belian Namang Kedang Ipil

Tari Belian Namang merupakan tari yang berkembang di Desa Kedang Ipil yang terletak di Kabupaten Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur. Tari...