Monday, November 12, 2018

Begasing Kutai

Gasing Kutai atau Begasing merupakan salah satu permainan rakyat yang ada di Indonesia dan menjadi salah satu kekayaan budaya. Gasing Kutai sudah mengakar lama di Kutai dan terus dimainkan selama beberapa generasi. Gasing Kutai sendiri terdiri dari beberapa jenis dan mempunyai bentuk yang berbeda-beda, berikut ini adalah bentuk-bentuk dari gasing Kutai


  1. Gasing Bengor. Gasing khas kutai yang bentuknya agak gepeng. Biasa dibuat oleh masyarakat pedalaman. Gasing ini digunakan untuk mengisi waktu luang sebelum pergi ke ladang atau sebelum membuka lahan. Untuk melemaskan otot-otot yang sudah kencang pada orang terdahulu. 
  2. Gasing Perangat. Gasing khas kutai yang bentuknya pendek atau ceper, dengan tinggi dari 3 cm sampai 5 cm. Gasing ini biasa digunakan dalam lomba gasing beturai, karena putaran gasing lebih lama dari jenis gasing-gasing yang lain. 
  3. Gasing Buong. Gasing khas kutai yang berbentuk seperti buong / guci dengan tinggi berkisar antara 8 sampai 10 cm. Terbuat dari kayu banggeris.Gasing ini sama mempunyai fungsi yang sama dengan Gasing Bengor yaitu untuk mengisi waktu luang sebelum pergi ke ladang atau sebelum membuka lahan. Untuk melemaskan otot-otot yang sudah kencang pada orang terdahulu
  4. Gasing Pelele. Gasing pertama bagi masyarakat Kutai di pedalaman, karena bentuknya seperti buah pelele, buah yang hanya tumbuh di daerah hulu mahakam. Gasing ini tingginya berkisar dari 5 sampai 8 cm.
  5. Gasing Tungkul. Gasing yang berbentuk seperti jantung buah pisang dengan tinggi berkisar dari 12 sampai 20 cm. Sering dibuat oleh masyarakat dayak dan kutai.
  6. Gasing Pendada. Gasing khas kutai yang terbuat dari kayu Banggeris. Kayu yang sangat kuat dan berwarna agak kemerahan. Gasing pendada tingginya berkisar dari 5 sampai 8 cm. Mempunyai 2 kepala yang dapat diputar didua bagiannya masing-masing untuk mengelabui musuh dalam permainan gasing berajaan. 
Sampai saat ini Gasing Kutai masih sering dimainkan oleh masyarakat, terutama pada event-event yang diadakan oleh Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara ataupun event-event yang diadakan oleh komunitas gasing yang ada di Kutai Kartanegara. Semoga permainan rakyat ini tetap lestari dan di terus dimainkan oleh generasi penerus karena mempunyai nilai budaya yang dapat membentuk karakter kita menjadi lebih baik. 

Monday, November 5, 2018

Gasing Berajaan

Indonesia adalah negara yang memiliki keanekaragam budaya yang tersebar dari Sabang sampai Merauku, dari Pulau Miangas sampai Pulau Rote. Budaya yang beraneka ragam tersebut sering kali di akui oleh negara lain. Hal inilah yang membuat Indonesia harus punya undang-undang khusus yang mengatur tentang kebudayaan yang dapat melindungi, membina, mengembangkan serta memanfaatkan kebudayaan.  Akhirnya, negara Indonesia di tahun 2017 mempunyai undang-undang pemajuan kebudayaan setelah panjang menanti untuk punya undang-undang ini, yaitu Undang-undang nomor 5 Tahun 2017 tentang Pemajuan Kebudayaan.

Undang-undang ini mengatur 10 objek pemajuan kebudayaan yaitu, tradisi lisan, manuskrip, adat istiadat, ritus, pengetahuan tradisional, teknologi tradisional, seni, bahasa, permainan rakyat serta olahraga tradisional. Salah satu yang menjadi objeknya adalah permainan rakyat, salah satu permainan rakyat yang sangat terkenal dan telah mendunia, serta ada di tiap daerah yaitu Gasing.



Pesona Tari Belian Namang Kedang Ipil

Tari Belian Namang merupakan tari yang berkembang di Desa Kedang Ipil yang terletak di Kabupaten Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur. Tari...