Tuesday, June 5, 2018

Prasasti Yupa

Prasasti Yupa merupakan prasasti yang tertulis di batu andesit berisi huruf pallawa mengenai sejarah Kerajaan Kutai Martapura di Muara Kaman di pedalaman sungai Mahakam. Batu andesit sendiri merupakan batuan luar yang terbentuk dari muntahan gunung berapi berupa magma dan akhirnya mengeras terkena air dan udara luar sehingga terbentuklah batu, batuan ini banyak terdapat di aliran sungai. Batu ini kemungkinan didapat dari hulu sungai mahakam atau bisa juga diperkirakan di datangkan dari luar bersama para Brahmana yang menuliskannya.

Prasasti yupa yang ditemukan berjumlah 7 buah, ditemukan pada saat kolonialisme mencengkram bumi kutai, tepatnya pada tahun 1870, 4 buah prasasti yupa berhasil ditemukan, 3 prasasti ditemukan belakangan. Semuanya dibawa ke Jakarta (Batavia pada waktu itu) dan sekarang merupakan koleksi dari Museum Nasional Jakarta. Hanya satu batu yang tertinggal di Muara Kaman yaitu masyarakat menyebutnya lesong batu, bentuknya mirip dengan prasasti yupa yang fungsinya diperkirakan untuk mengikat hewan persembahan.




Menurut cerita masyarakat sekitar, lesong batu juga hendak dibawa bersama prasasti yupa, tetapi pada saat akan dibawa, tiba-tiba hujan deras dan petir menyambar-nyambar sehingga lesong batu tetap ditinggal di Muara Kaman. Diduga lesong batu dulu berdiri, karena suatu dan lain hal lesong batu sekarang terbaring.



Prasasti Yupa tidak menuliskan tahun berapa prasasti ini dibuat, tetapi diperkirakan pada abad ke IV Masehi , hal ini diperoleh karena torehan huruf pallawa  pranagari dan dalam bahasa sansekerta pada prasasti yupa sejaman dan cocok sekali dengan tulisan yang ada di India bagian selatan pada abad ke IV Masehi, sehingga dapat disimpulkan bahwa prasasti Yupa dibuat pada abad ke IV Masehi.

Berikut adalah transkripsi dari masing-masing prasasti Yupa:

Prasasti Yupa I

srimatag sri-narendrasya

kundungasya mahatmanah
putro svavarmmo vikhyatah
vansakartta yathansuman
tasya putra mahatmanah
trayas traya ivagnayah
tesan trayanam pravarah
tapo-bala-damanvitah
sri mulawarmma rajendro
yastva bahusuvarnnakam
tasya yajnasya yupo, yam

dvijendrais samprakalpitah

Terjemahan :Sang Maharaja Kundunga, yang amat mulia, mempunyai putra yang mashur, Sang Aswawarman namanya, yang seperti Sang Ansuman (dewa matahari) menumbuhkan keluarga yang sangat mulia, Sang Aswawarman mempunyai putra tiga, seperti api (yang suci) tiga, yang terkemuka dari ketiga putra itu ialah Sang Mulawarman, raja yang berperadaban baik, kuat, dan kuasa, Sang Mulawarman telah mengadakan kenduri emas amat banyak, buat peringatan kenduri itulah tugu batu ini didirikan oleh para Brahmana.

Prasasti Yupa II

srimad-viraja-kirtteh
rajnah sri-mulavarmmanah punyam
srnvantu vipramukhyah
ye canye sadhavah purusah
bahudana-jivadanam
sakalpavrksam sabhumidanan ca
tesam punyagananam
yupo ,, yan stahapito vipraih

Terjemahan : Dengarkanlah oleh kamu sekalian, Brahmana yang terkemuka, dan sekalian orang baik lain-lainnya, tentang kebaikan budi Sang Mulawarman, raja besar yang sangat mulia. Kebaikan budi ini ialah berwujud sedekah banyak sekali, seolah-olah sedekah kehidupan atau semata-mata pohon kalpa (yang memberi segala keinginan), dengan sedekah tanah (yang dihadiahkan). Berhubung dengan kebaikan itulah maka tugu ini didirikan oleh para Brahmana (buat peringatan)

Prasasti Yupa III

sri-mulavarmmano rajnah
yad dattan tilla-parvvatam
sadipa-malaya sarddham
yupo ,, yam likhitas tayoh

Terjemahan : Tugu ini ditulis buat (peringatan) dua (perkara) yang telah disedekahkan oleh Sang Raja Mulawarman, yakni segunung minyak (kental), dengan lampu serta malai bunga

Prasasti Yupa IV

srimato nrpamukhyasya
rajnah sri-mulawarmmanah
danam punyatame ksetre
yad dattam vaprakesvare
dvijatibhyo'' gnikalpebhyah
vinsatir ggosahasrikam
tansya punyasya yupo,, yam
krto viprair ihagataih

Terjemahan : Sang Mulawarman, raja yang mulia dan terkemuka, telah memberi sedekah 20.000 ekor sapi kepada para Brahmana yang seperti apo, (bertempat) di dalam tanah yang suci (bernama) Waprakeswara. Buat (peringatan) akan kebaikan budi sang raja itu, tugu ini telah dibuat oleh para Brahmana yang datang ke tempat ini.



Sumber : kebudayaan.kemdikbud.go.id/bpcbkaltim/

No comments:

Post a Comment

Pesona Tari Belian Namang Kedang Ipil

Tari Belian Namang merupakan tari yang berkembang di Desa Kedang Ipil yang terletak di Kabupaten Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur. Tari...