Sunday, November 5, 2017

Museum Kayu Tuah Himba Tenggarong

Museum merupakan tempat dimana barang-barang bersejarah dan memiliki arti penting untuk dipamerkan, dipajang dan digunakan sebagai sarana pendidikan dan penelitian untuk mengungkap misteri masa lalu. Museum punya arti penting bagi kehidupan, karena dengan adanya museum, barang-barang yang disimpan akan selalu terjaga dan lestari, sehingga anak cucu kita dapat mempelajari sejarah untuk pelajaran menapaki masa depannya.

Kata museum berasal dari bahasa Yunani yaitu Mouseion yang berarti tempat tinggal para Muse. Muse adalah sembilan anak wanita Dewa Zeus yang memberikan inspirasi pada seniman. Yang kemudian Mouseion tersebut dijadikan nama kuil tempat memuja dewi-dewi tersebut. Pada perkembangannya, mouseion dipakai sebagai tempat penyimpanan hadiah dan persembahan untuk dewa dari para manusia. (Encarta Researher, 2003).





Di Indonesia , ada ratusan museum berdiri sejak dulu dari berbagai disiplin ilmu, yaitu seni, budaya, politik, kedirgantaraan, sejarah dan masih banyak lagi. Sejak jaman Belanda, museum sudah mendapat perhatian yang cukup besar sebagai tempat pemeliharaan, penyelamatan, pengenalan dan penelitian. Museum ada yang dimilki pemerintah pusat, pemerintah daerah, lembaga kemasyarakatan sampai museum yang dimilik oleh pribadi. Di Kalimantan sendiri sudah banyak museum yang berdiri dan salah satunya adalah Museum Kayu Tuah Himba yang berada di Tenggarong, Kutai Kartanegara.

Museum Kayu Tuah Himba berdiri pada tanggal 27 September 1996, museum ini didirikan untuk menyimpan, mengenalkan dan mengedukasi tentang jenis-jenis kayu asli kalimantan, karena di periode itu, hutan-hutan di Kalimantan Timur khususnya dibabat habis untuk keperluan industri,
sehingga dikhawatirkan generasi yang akan datang tidak tahu jenis-jenis kayu yang ada dan pernah tumbuh di kalimantan. Ada sekitar 500 lebih jenis koleksi yang dimiliki oleh museum ini dan sebagian besar terbuat dari kayu asli kalimantan.


Bangunan Museum Kayu Tuah Himba berbentuk rumah panggung dan berukuran 20x20 m. terdapat 2 bangunan utama yaitu bangunan untuk menyimpan koleksi museum dan bangunan kantor karyawan sekaligus perpustakaan mini disitu. Bangunan koleksi museum ini memiliki 4 ruangan kecil dan 1 ruangan utama. Dalam Ruangan utama terdapat 2 buaya muara yang telah di awetkan, buaya ini terkenal karena telah membuat geger masyarakat kalimantan karena telah memangsa 2 warga di daerah Sangatta dan Muara Badak. Terdapat juga patung besar Lembu Suwana yang merupakan hewan mitologi dari kerajaan Kutai Kartanegara Ing Martadipura serta terdapat beberapa koleksi batang kayu, alat musik , alat nelayan tradisional serta alat-alat rumah tangga khas masyarakat Kutai yang terbuat dari kayu dan rotan.

Ruangan kecil yang pertama di sebelah kiri gedung terdapat barang-barang kerajinan yang terbuat dari kayu seperti meja, kursi, kain tenun dan banyak lagi. Ruangan kecil yang kedua berada di sebelah kanan gedung berisikan batang-batang kayu khas kalimantan beserta keterangannya. Koleksi Herbarium atau daun-daun dari jenis-jenis kayu khas kalimantan terdapat di ruangan yang ketiga. Ruangan kecil terakhir berisikan miniatur rumah adat  dari berbagai suku dayak yang ada di kutai, patung-patung serta kuburan dari kayu untuk suku dayak.

Suasana museum ini cukup asri, beberapa pohon tumbuh subur sehingga memberikan kesejukan di area sekitar museum, lingkungan yang bersih tanpa sampah juga membuat nyaman untuk dikunjungi. Penataan koleksi museum yang cukup artistik membuat tempat ini cukup instagramable. Suara musik tingkilan khas kutai selalu terdengar untuk menemani pengunjung museum berkeliling melihat koleksi, Parkir yang luas serta terdapat penjual suvenir khas kalimantan menjadikan tempat yang wajib dikunjungi bersama keluarga.

Museum Kayu Tauah Himba berada di jalan Anggana di kelurahan Panji, kecamatan Tenggarong. Lokasi museum 500 m di belakang Waduk Panji Sukarame, untuk menuju ke museum ini memakan waktu kurang lebih 10 menit saja dari pusat kota Tenggarong. Akses jalan juga sudah cukup baik, museum ini buka setiap hari dari jam 9 pagi sampai jam 4 sore. Tiket masuk juga sangat terjangkau yaitu 3000 rupiah per orang untuk anak-anak dan 5000 rupiah untuk dewasa.

No comments:

Post a Comment

Pesona Tari Belian Namang Kedang Ipil

Tari Belian Namang merupakan tari yang berkembang di Desa Kedang Ipil yang terletak di Kabupaten Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur. Tari...